Menu

Mode Gelap
Diterjang Luapan Kali Cibuni, Jembatan Putus di Pagermaneuh Lumpuhkan Akses Warga BELUM ADA ARAHAN! Pemerintah Belum Bahas Pencairan BSU Tahap II, Pekerja Wajib Rutin Cek BSU BPJS Ketenagakerjaan Diguyur Hujan Deras, Longsor Cugenang Timbun Satu Rumah, Puluhan Jiwa Mengungsi Penertiban Pedagang Bomero Memanas: Bentrokan Buat Sejumlah Pihak Terluka Tak Terima Guru Dihina, 5 Santri Cianjur Ditetapkan Jadi Tersangka Pengeroyokan Warga Hilang 4 Hari, Jasad Pria Hanyut di Cijati Ditemukan Sejauh Puluhan Kilometer di Sukabumi

Berita

Marak Kasus Keracunan, Masalah Program MBG di Cianjur Jadi Sorotan DPRD​

badge-check


					ilustrasi Perbesar

ilustrasi

CIANJUR TIMES – Setelah maraknya kasus dugaan keracunan makanan yang menimpa para pelajar, Komisi IV DPRD Kabupaten Cianjur mendesak pemerintah daerah untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap Program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Desakan ini muncul sebagai respons atas berbagai persoalan yang terjadi di lapangan.

​Anggota Komisi IV DPRD Cianjur, Diki Ismail, menegaskan pentingnya evaluasi segera.

“Jangan sampai menunggu ada kasus dulu baru diperbaiki. Ini kan menyangkut anak-anak kita di Cianjur. Program MBG seharusnya berjalan dengan baik karena tujuan utamanya untuk meningkatkan gizi, bukan malah menimbulkan masalah,” ujarnya.

​Temuan DPRD: Kualitas Gizi dan Dugaan Pemangkasan Harga

​Selain kasus keracunan, DPRD juga menemukan beberapa persoalan lain yang perlu mendapat evaluasi. Diki Ismail menyebutkan, menu makanan di sejumlah sekolah jauh dari standar gizi yang seharusnya.

Pihaknya juga menyoroti dugaan adanya perbedaan harga porsi MBG, dari yang semestinya Rp15 ribu menjadi hanya Rp8 ribu.

​”Temuan kami bukan hanya soal kasus keracunan, tapi juga menu makanan yang jauh dari standar gizi. Ada beberapa sekolah yang menunya tidak sesuai. Kalau memang benar ada pemangkasan seperti itu, harus ditelusuri,” katanya.

​Pihak DPRD juga menyoroti lambatnya penyelesaian kasus keracunan di MAN 1 Cianjur, di mana hingga kini belum ada kejelasan terkait penyebab pasti. Diki meminta jika ada penyedia MBG yang terbukti tidak menjalankan regulasi, agar dievaluasi bahkan diberhentikan.

​Rencana Tindak Lanjut dan Pembentukan Satgas Pengawasan MBG

​Diki menambahkan, pihaknya telah mendorong pemerintah daerah untuk segera membentuk tim evaluasi dan pengawasan khusus, melibatkan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan.

Rencananya, Komisi IV juga akan memanggil semua dinas terkait serta koordinator dapur penyedia MBG untuk mengumpulkan data menyeluruh.

“Ya kami bulan ini Komisi IV bisa segera memanggil semua dinas terkait dan koordinator dapur MBG. Kita ingin pastikan program ini berjalan baik, jangan sampai menunggu ada kejadian dulu baru ada perbaikan,” jelasnya.

​Salah satu opsi yang sedang dalam tahap pembahasan adalah pembentukan satuan tugas (satgas) pengawasan untuk memastikan program ini tidak hanya berjalan secara formalitas.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Diterjang Luapan Kali Cibuni, Jembatan Putus di Pagermaneuh Lumpuhkan Akses Warga

11 November 2025 - 20:29 WIB

jembatan putus

BELUM ADA ARAHAN! Pemerintah Belum Bahas Pencairan BSU Tahap II, Pekerja Wajib Rutin Cek BSU BPJS Ketenagakerjaan

11 November 2025 - 20:13 WIB

bsu bpjs ketenagakerjaan

Diguyur Hujan Deras, Longsor Cugenang Timbun Satu Rumah, Puluhan Jiwa Mengungsi

11 November 2025 - 19:59 WIB

longsor cugenang

Penertiban Pedagang Bomero Memanas: Bentrokan Buat Sejumlah Pihak Terluka

11 November 2025 - 19:42 WIB

bomero

Tak Terima Guru Dihina, 5 Santri Cianjur Ditetapkan Jadi Tersangka Pengeroyokan Warga

11 November 2025 - 19:23 WIB

santri cianjur
Trending di Berita