CIANJUR TIMES – Keterbatasan ruang kelas memaksa siswa-siswi SDN Karyajaya di Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, harus belajar di musala. Kondisi ini sudah berlangsung selama tiga tahun terakhir dan dialami oleh siswa kelas 2 dan 3.
Karena tak ada meja dan kursi, para siswa ini harus mengikuti pembelajaran dengan cara lesehan di dalam ruangan musala yang sempit. Situasi ini tentu menimbulkan ketidaknyamanan bagi para pelajar.
Guru SDN Karyajaya, Ido Sutarman, menjelaskan bahwa keterbatasan ruangan membuat proses belajar mengajar tidak optimal. Siswa kelas 2 dan 3 terpaksa bergantian memanfaatkan ruang musala agar pembelajaran tetap berjalan.
“Jumlah ruangan kelas sangat terbatas. Karena itu, bagi siswa kelas 2 dan 3 bergantian belajar di musala setiap seminggu sekali,” ujarnya, Rabu (30/7).
Saat ini, SDN Karyajaya memiliki 261 siswa. Jumlah ini terus meningkat setiap tahun, namun sayangnya tidak dibarengi dengan penambahan jumlah ruangan kelas. Akibatnya, ruang kelas yang ada tidak mampu menampung seluruh siswa.
Ido berharap pemerintah dapat segera turun tangan mencari solusi untuk kondisi ini. Ia sangat mengharapkan bantuan untuk penambahan bangunan ruang kelas, agar siswa dan guru bisa lebih nyaman melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
“Mudah-mudahan ada bantuan dari pemerintah daerah ataupun pemerintah provinsi,” pungkasnya, berharap kondisi ini segera mendapat perhatian dan penanganan.(*)