Menu

Mode Gelap
Hilang 4 Hari, Jasad Pria Hanyut di Cijati Ditemukan Sejauh Puluhan Kilometer di Sukabumi Salah Kalkulasi Parkir di Jalan Sempit, Minibus Jatuh ke Jurang Sedalam 10 Meter di Cianjur Waspada Hoax! Kabar Pembukaan Pendakian Gunung Gede Pangrango 5 November Dibantah TNGGP BSU 2025 Tahap 1 Tuntas! Pekerja Bisa Cek BSU BPJS Ketenagakerjaan untuk Pencairan Tahap 2 Rp 600 Ribu Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan, Warga Cianjur Diminta Segera Memanfaatkan Kesempatan Ini Kronologi Kebakaran di Cianjur: Truk BBM Meledak, Hanguskan Ruko dan Sejumlah Kendaraan

Berita

Banjir Cianjur: Bangunan dan Sungai Sempit Jadi Biang Kerok

badge-check


					Wakil Bupati Cianjur, Ramzi. (Foto : logikanews/wawan) Perbesar

Wakil Bupati Cianjur, Ramzi. (Foto : logikanews/wawan)

Cianjur – Banjir melanda 4 kecamatan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Kuat dugaan, penyempitan sungai dan drainase akibat keberadaan bangunan serta pendangkalan menjadi pemicu utama banjir yang merendam ratusan rumah warga.

Wakil Bupati Cianjur, Ramzi, terjun langsung memeriksa sejumlah titik terdampak banjir terparah. Ia menemukan beberapa faktor penyebab, mulai dari irigasi yang tidak berfungsi optimal.

Selain itu, terjadi pula pendangkalan dan penyempitan pada sungai-sungai kecil serta saluran drainase.

“Berbagai permasalahan memicu terjadinya banjir ini, antara lain irigasi yang tidak berfungsi, saluran yang dangkal dan permukaan tanahnya sejajar dengan lingkungan sekitar. Banyak sungai kecil yang kini menyempit akibat perubahan fungsi. Selain itu, di beberapa lokasi, terdapat bangunan yang berdiri tepat di atas got atau kali kecil,” ungkapnya pada Senin (28/4/2025).

Menurutnya, keberadaan bangunan di atas drainase menghambat fungsi normal saluran air.

“Drainase sudah ada, namun kondisinya penuh dengan sampah karena banyaknya bangunan di sekitarnya,” imbuhnya.

Ramzi menekankan bahwa penyebab banjir ini merupakan masalah klasik yang harus segera ada penyelesain.

Ia juga menginstruksikan agar ada tindakan tegas kepada setiap pelanggaran, mulai dari bangunan yang menyebabkan penyempitan hingga yang menutup sungai atau drainase.

“Belajar dari pengalaman ini, ke depannya, jika ditemukan potensi masalah, semua pihak harus bertindak tegas. Jika pelanggaran terlihat jelas, tanpa pandang bulu, tindakan tegas harus diambil. Tadi juga ada pemilik rumah yang bersedia membongkar bangunan yang menutupi drainase,” katanya.

“Normalisasi adalah salah satu solusi, selain penertiban. Tujuannya agar air tidak meluap,” tegasnya.

Lebih lanjut, Ramzi juga meminta dinas terkait untuk mencegah terjadinya alih fungsi lahan di kawasan hijau yang berpotensi menimbulkan bencana.

“Mengenai alih fungsi lahan, dinas terkait agar menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing tanpa perlu ada perintah,” tandasnya.(*)

Seperti yang diberitakan sebelumnya, banjir melanda 4 kecamatan di Cianjur pada Sabtu (26/4/2025) malam. Akibatnya, 203 rumah terdampak, bahkan beberapa di antaranya jebol akibat derasnya arus banjir.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Hilang 4 Hari, Jasad Pria Hanyut di Cijati Ditemukan Sejauh Puluhan Kilometer di Sukabumi

3 November 2025 - 19:04 WIB

pria hanyut di cijati

Salah Kalkulasi Parkir di Jalan Sempit, Minibus Jatuh ke Jurang Sedalam 10 Meter di Cianjur

3 November 2025 - 18:54 WIB

minibus jatuh ke jurang

Waspada Hoax! Kabar Pembukaan Pendakian Gunung Gede Pangrango 5 November Dibantah TNGGP

3 November 2025 - 18:47 WIB

pendakian gunung gede

BSU 2025 Tahap 1 Tuntas! Pekerja Bisa Cek BSU BPJS Ketenagakerjaan untuk Pencairan Tahap 2 Rp 600 Ribu

3 November 2025 - 18:30 WIB

cek bsu bpjs ketenagakerjaan

Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan, Warga Cianjur Diminta Segera Memanfaatkan Kesempatan Ini

3 November 2025 - 18:17 WIB

pemutihan tunggakan bpjs kesehatan
Trending di Berita