Cianjur Times – Insiden plafon ambruk terjadi di selasar Puskesmas Sindangbarang, Kabupaten Cianjur. Peristiwa yang diduga akibat korosi pada besi penahan ini terjadi pada Minggu (4/5/2025) petang sekitar pukul 17.30 WIB. Meskipun tidak menimbulkan korban, akses menuju ruangan PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar) Puskesmas sempat ditutup sementara untuk proses perbaikan.
Kepala Puskesmas Sindangbarang, Nanang Priatna, membenarkan kejadian tersebut.
“Benar, kemarin plafon selasar Puskesmas Sindangbarang ambruk. Yang ambruk bukan atapnya, melainkan plafon yang terbuat dari bahan gipsum,” jelasnya pada Senin (5/5/2025).
Lebih lanjut, Nanang Priatna mengungkapkan bahwa saat kejadian, area selasar menuju ruangan PONED dalam kondisi sepi sehingga tidak ada korban yang terluka.
“Saat plafon ambruk, tidak ada korban karena memang area tersebut tidak selalu ramai. Lebar plafon yang ambruk juga tidak terlalu besar, hanya sekitar satu meter lebih,” terangnya.
Nanang Priatna menjelaskan lebih lanjut bahwa dugaan penyebab ambruknya plafon Puskesmas Sindangbarang adalah akibat korosi pada pondasi langit-langit. Selain itu, usia bangunan puskesmas yang sudah cukup lama juga menjadi faktor kerentanan.
“Lokasi Puskesmas Sindangbarang ini berada di wilayah pesisir pantai, sehingga bangunan lebih mudah terpapar angin laut yang menyebabkan korosi lebih cepat, terutama pada atap yang menggunakan baja ringan,” katanya.
Menindaklanjuti kejadian tersebut, pihak Puskesmas telah bergerak cepat untuk melakukan perbaikan.
“Kami sudah langsung menangani area plafon yang ambruk dan saat ini sedang dalam proses perbaikan. Jalur menuju PONED kami tutup sementara demi mempercepat proses perbaikan agar bisa segera berfungsi kembali. Kami juga akan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap setiap plafon dan bagian bangunan lainnya untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang,” pungkas Nanang Priatna.(*)