CIANJUR TIMES – Serangkaian insiden keracunan yang diduga dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi, memicu desakan evaluasi menyeluruh dari DPRD dan mahasiswa di Kabupaten Cianjur. Tercatat, lebih dari 100 siswa telah menjadi korban dalam empat peristiwa berbeda.
Ketua DPRD Cianjur, Metty Triantika, menegaskan bahwa serentetan kejadian ini adalah peristiwa luar biasa yang tidak boleh dianggap sepele. Ia meminta semua pihak yang terlibat dalam program MBG untuk segera mencari tahu penyebab pasti dari kasus-kasus tersebut.
”Ini kejadian luar biasa yang harus mendapat perhatian erius. Harus tahu apa penyebab pastinya? Kenapa bisa terjadi peristiwa ini secara berturut-turut?” kata Metty.
Selain evaluasi teknis, Metty juga menyoroti perlunya perhatian pada kondisi psikologis siswa pasca-kejadian.
“Jangan sampai mereka trauma dengan makanan dari program MBG ke depannya. Hal ini terkadang luput, semua fokus pada peristiwa tapi tidak ada penanganan lanjutan,” tambahnya.
Tuntutan Mahasiswa: Hentikan Sementara Program dan Beri Kompensasi
Desakan serupa juga datang dari kalangan mahasiswa. Agus Rama Tunggara, seorang mahasiswa Cianjur, berpendapat bahwa empat insiden keracunan menjadi bukti bahwa program pusat ini belum berjalan baik di daerah. Menurutnya, evaluasi saja tidak cukup.
”Hentikan sementara programnya selama proses evaluasi. Jangan sampai anak-anak Cianjur terus jadi korban,” tegas Rama.
Ia juga mendesak adanya kompensasi bagi para korban dan mengancam akan menggelar unjuk rasa jika pemerintah daerah mengabaikan tuntutan mereka.
Empat Insiden Masalah Program MBG di Cianjur yang Terjadi
Berikut adalah empat insiden keracunan yang tercatat dan menyoroti masalah Program MBG di Cianjur:
- 11 September 2025: 36 siswa SDN Salakawung dan SMP Budi Luhur mengalami gejala keracunan.
- 3 September 2025: 9 siswa MTs Islamiyah Sayang mengalami mual dan muntah.
- 20 Agustus 2025: 12 santriwati Pondok Pesantren Darul Quran harus mendapat perawatan di puskesmas.
- April 2025: 78 siswa MAN 1 Cianjur dan SMP PGRI Cianjur mengalami keracunan massal.(*)