Menu

Mode Gelap
Diterjang Luapan Kali Cibuni, Jembatan Putus di Pagermaneuh Lumpuhkan Akses Warga BELUM ADA ARAHAN! Pemerintah Belum Bahas Pencairan BSU Tahap II, Pekerja Wajib Rutin Cek BSU BPJS Ketenagakerjaan Diguyur Hujan Deras, Longsor Cugenang Timbun Satu Rumah, Puluhan Jiwa Mengungsi Penertiban Pedagang Bomero Memanas: Bentrokan Buat Sejumlah Pihak Terluka Tak Terima Guru Dihina, 5 Santri Cianjur Ditetapkan Jadi Tersangka Pengeroyokan Warga Hilang 4 Hari, Jasad Pria Hanyut di Cijati Ditemukan Sejauh Puluhan Kilometer di Sukabumi

Berita

Keracunan MBG Meluas: Setelah Cianjur, Ratusan Siswa Bandung Diduga Alami Hal Serupa

badge-check


					Ilustrasi Program MBG. (Foto : Kompas.com) Perbesar

Ilustrasi Program MBG. (Foto : Kompas.com)

Bandung – Setelah kasus keracunan MBG (Makan Bergizi Gratis) terjadi di Cianjur, kini sebanyak 342 siswa SMP Negeri 35 Kota Bandung, Jawa Barat, dilaporkan mengalami gejala keracunan makanan usai menyantap program MBG pada Selasa (29/4). Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadia, langsung melakukan investigasi dan mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal di sekolah tersebut.

“Data yang kami peroleh hingga Rabu (30/4) sore menunjukkan ada 342 siswa yang mengalami gejala. Pihak wali kelas masih terus melakukan pendataan dan mengumpulkan informasi tambahan,” ujarnya pada Kamis (1/5).

Anhar menjelaskan bahwa siswa-siswa yang mengalami gejala keracunan telah kembali ke rumah masing-masing dan saat ini dalam pemantauan puskesmas setempat.

“Alhamdulillah, tidak ada siswa yang memerlukan perawatan di rumah sakit,” ucapnya.

Adapun gejala umum yang para siswa alami meliputi diare, nyeri perut, muntah, pusing, dan demam. Anhar menambahkan bahwa gejala-gejala tersebut muncul dalam kurun waktu 30 menit setelah siswa mengonsumsi makanan MBG, dan umumnya berlangsung maksimal 8 jam. Hingga saat ini, Anhar mengaku belum menerima laporan dari pihak rumah sakit mengenai adanya siswa yang kondisinya memburuk.

“Kami telah meminta data dari seluruh rumah sakit dan puskesmas di Kota Bandung. Sejauh ini, belum ada laporan dari RS Borromeus maupun rumah sakit lainnya terkait siswa keracunan MBG yang memerlukan rawat inap,” imbuhnya.

Dinas Kesehatan Kota Bandung juga telah menginstruksikan penghentian sementara produksi makanan oleh dapur penyalur program MBG ke sekolah tersebut. Langkah ini sebagai bagian dari inspeksi menyeluruh.

“Kami juga akan memberikan pembinaan kepada seluruh pegawai dapur penyalur MBG tersebut,” terang Anhar.

Proses investigasi penyebab keracunan massal ini masih terus berlangsung. Tujuannya adalah untuk memastikan keamanan konsumsi program Makan Bergizi Gratis bagi seluruh siswa di Kota Bandung. Dalam pemberitaan sebelumnya, kasus keracunan yang terkait konsumsi MBG juga terjadi di beberapa wilayah lain, termasuk Cianjur dan Sukoharjo. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Diterjang Luapan Kali Cibuni, Jembatan Putus di Pagermaneuh Lumpuhkan Akses Warga

11 November 2025 - 20:29 WIB

jembatan putus

BELUM ADA ARAHAN! Pemerintah Belum Bahas Pencairan BSU Tahap II, Pekerja Wajib Rutin Cek BSU BPJS Ketenagakerjaan

11 November 2025 - 20:13 WIB

bsu bpjs ketenagakerjaan

Diguyur Hujan Deras, Longsor Cugenang Timbun Satu Rumah, Puluhan Jiwa Mengungsi

11 November 2025 - 19:59 WIB

longsor cugenang

Penertiban Pedagang Bomero Memanas: Bentrokan Buat Sejumlah Pihak Terluka

11 November 2025 - 19:42 WIB

bomero

Tak Terima Guru Dihina, 5 Santri Cianjur Ditetapkan Jadi Tersangka Pengeroyokan Warga

11 November 2025 - 19:23 WIB

santri cianjur
Trending di Berita