Cianjur, Cianjurtimes.com – Kepolisian Resor Cianjur merilis hasil penyelidikan awal terkait kecelakaan beruntun yang terjadi pada Sabtu (5/4/2025), di Jalan Bandung, Kampung Mareleng, Desa Cipeyeum, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur.
Kecelakaan yang melibatkan lima kendaraan ini menyebabkan empat orang mengalami luka ringan dan kerugian materi diperkirakan mencapai Rp30 juta.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Cianjur, Ipda Ika Cakra Mustika, menyebutkan bahwa kejadian bermula ketika sebuah mobil Suzuki Carry Pick-Up bernomor polisi F 8594 WU yang dikemudikan oleh OT (35), warga Desa Ramasari, melaju dari arah Cianjur menuju Bandung.
“Dugaan kuat sementara yaitu karena pengemudi Suzuki Carry tidak dapat mengendalikan laju kendaraannya saat melintasi jalan lurus dan datar dalam kondisi hujan,” ujar Ipda Ika Cakra Mustika.
Akibatnya, mobil tersebut keluar jalur ke kanan dan menabrak sepeda motor Honda Beat E 3428 DB yang datang dari arah berlawanan. Sepeda motor itu milik GG (38), dengan penumpang RS (30), keduanya warga Desa Sukatani. Keduanya mengalami luka ringan.
Tak berhenti di situ, mobil pick-up tersebut terus melaju sekitar 100 meter. Kemudian dan kembali mobil Toyota Kijang Super Z 1125 FZ milik AJ (43), warga Bandung Barat tertabrak olehnya. Tabrakan beruntun pun tak terhindarkan ketika Toyota Rush D 1855 XGN milik EG (28) menabrak bagian belakang Kijang Super, yang kemudian mendorong kendaraan itu menabrak motor Yamaha Lexi B 5609 TTY dari arah berlawanan. Motor tersebut dikendarai oleh SA (26) dengan penumpang FC (27). FC juga mengalami luka ringan.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden kecelakaan beruntun ini. Hanya empat orang yang mengalami luka ringan, dan seluruh kendaraan mengalami kerusakan.
Kecelakaan Beruntun Akibat Kelalaian Pemengudi Pick Up
Menurut hasil pemeriksaan sementara, Ipda Ika menjelaskan bahwa faktor utama kecelakaan berasal dari kelalaian pengemudi Suzuki Carry.
“Berdasarkan hasil penyelidikan awal, kami menduga pengemudi mobil pick-up tidak mampu menguasai kendaraannya. Khususnya saat melaju di jalan yang lurus, datar, dan licin akibat hujan,” ungkapnya.
Selain faktor manusia, kondisi cuaca dan lingkungan sekitar yang berupa pemukiman warga dan area pesawahan juga turut berkontribusi terhadap tingkat risiko kecelakaan di lokasi tersebut. Jalan tersebut merupakan jalan nasional dengan lebar 6,5 meter dan bahu jalan 1,7 meter, serta memiliki penerangan jalan.
Polisi telah melakukan olah TKP dan meminta keterangan dari para saksi serta pengemudi yang terlibat. Proses penyelidikan masih terus berlanjut untuk memastikan penyebab pasti dari kecelakaan beruntun ini.(arm)