Konsolidasi NasDem CianjurPartai NasDemKabupaten Cianjur saat menggelar konsolidasi pemenangan Pilkada 2024, Kamis (10/10/2024). (Foto : ArioRosmana)

CIANJURTIMES, Cianjur – Menghadapi Pilkada serentak 2024, Partai NasDem Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mulai bersiap dan melaksanakan konsolidasi pemenangan, baik pemilihan gubernur maupun Pemilihan Bupati Cianjur.

Dalam Kegiatan yang digelar di kediaman Tokoh Senior Partai NasDem Cianjur, Tjetjep Muchtar Soleh, Kamis (10/10/2024), turut hadir Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 3 Ilham Habibie.

Ilham mengatakan, ada dua fokus yang jadi pembahasan pada kegiatan konsolidasi pemenangan Pilkada 2024. Pertama menyusun strategi pemenangan dan kedua lebih ke arah pengenalan dengan para pengurus DPD Partai NasDem Kabupaten Cianjur hingga ke tingkat DPC hingga bawahnya.

“Saya kira kader Partai NasDem sudah banyak pengalaman dalam hal pemenangan,” kata Ilham, Kamis (10/10).

BACA JUGA : Ilham Habibie Sarapan Nasi Uduk di Cianjur, Simbol Prioritas Pengembangan UMKM

Pada Pilkada 2024, Partai NasDem yang berkoalisi dengan Gerindra, PSI, Partai Ummat, dan Partai Buruh mengusung pasangan Muhammad Wahyu dan Ramzi Geys Thebe. Sementara pada Pilgub Jabar, Partai NasDem yang berkoalisi dengan PKS mengusung pasangan Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie.

Nasdem Cianjur

Berkenaan pemenangan pada Pilgub Jabar, kata Ilham, pasangan nomor urut 3 Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie (Asih), tetap fokus kepada penyediaan lapangan pekerjaan yang harus dimaksimalkan sebanyak mungkin. Fokus lainnya pendidikan untuk mendapatkan lapangan pekerjaan itu serta pemberdayaan UMKM.

“Kalau strategi pemenangannya, tentu bagaimana kita memaksimalkan sosialisasi kepada semua kalangan dan lain-lainnya,” ucapnya.

Secara global, Ilham melihat Kabupaten Cianjur memiliki banyak potensi. Cianjur terdiri dari dua bagian yaitu utara dan selatan.

“Karakteristik wilayah utara dan selatan itu berbeda. Wilayah selatan kalau saya boleh sebut, itu ‘perangkat kemiskinan’. Susah keluar dari itu karena punya kelemahan pada infrastruktur,” jelasnya.

Kondisi itu jadi kendala terhadap akses ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Hal itu juga dipengaruhi kondisi geografis wilayah karena rata-rata wilayah selatan itu daerah perbukitan.

“Rata-rata di kabupaten yang berada di wilayah selatan seperti itu. Mau Cianjur, Garut, Tasikmalaya, semuanya hampir seperti itu. Kondisi jni juga yang menyebabkan IPM (indeks pembangunan manusia) di Kabupaten Cianjur cukup rendah. Ini karena ada dikotomi antara utara dan selatan,” pungkasnya.(arm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *