Cianjur Times – Pemerintah Kabupaten Cianjur mengambil langkah tegas dengan menyiapkan barak khusus untuk membina siswa yang bermasalah seperti tawuran, penyalahgunaan narkoba, hingga penyimpangan seksual. Pembinaan ini akan menggunakan pendekatan pendidikan bela negara.
Bupati Cianjur, dr. Mohammad Wahyu Ferdian, menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari komitmen untuk meningkatkan kualitas generasi muda Cianjur, terutama dalam momen peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025.
“Kita memiliki cita-cita besar agar Cianjur ke depan semakin maju. Oleh karena itu, kita akan membina siswa-siswa, terutama yang bermasalah seperti tawuran, mabuk, merokok, hingga melawan orang tua,” ungkap dr. Wahyu saat ditemui di Pemda Kabupaten Cianjur pada Jumat, 2 Mei 2025.
Menurutnya, Pemkab Cianjur telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Kodim 0608 Cianjur dan Yonif Raider 300/Brajawijaya untuk melaksanakan program pembinaan tersebut.
“Ya, kami baru saja melakukan MoU dengan pihak Kodim dan Raider. Selain itu, unsur Polri dan BNN juga akan terlibat,” katanya.
Lebih lanjut, terkait siswa dengan kecenderungan penyimpangan seksual atau identitas gender yang tidak sesuai, pihaknya juga akan memberikan pembinaan, termasuk siswa yang menunjukkan perilaku feminin.
“Siswa dengan perilaku feminin juga akan masuk ke barak. Di sana akan ada pendampingan psikolog. Nanti kita koordinasikan teknisnya,” jelasnya.
Dia menambahkan, siswa yang kecanduan game hingga mengganggu sekolah dan hubungan sosial juga akan mendapatkan tindaklanjut.
“Bukan spesifik pada Mobile Legends atau game tertentu, melainkan dampak kecanduannya. Jika sampai menyebabkan anak meninggalkan sekolah, melawan orang tua, itu yang akan kita tindaklanjuti,” imbuhnya.
Dia menyampaikan bahwa koordinasi program pembinaan siswa bermasalah ini mulai berjalan pada minggu ini.
“Insya Allah minggu ini programnya akan mulai. Nanti kita data, jika ada yang nakal langsung kita bawa,” pungkasnya.(*)