Menu

Mode Gelap
Berusaha Lerai Cekcok Kurir-Pembeli, Seorang Pria di Cianjur Jadi Korban Pembacokan Dampak Ekonomi pada Pekerja Cianjur: Perusahaan Terapkan PKWT, Karyawan Dirumahkan Polisi Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Senilai Rp 7,5 Miliar di Cidaun Ledakan Gas di Cianjur Lukai Satu Keluarga Saat Masak Dagangan Disbudpar Gencarkan Pengembangan Desa Wisata Cianjur, Targetkan Kunjungan Tiga Juta Wisatawan Empat Kali Kejadian Keracunan, Masalah Program MBG di Cianjur Mendesak untuk Dievaluasi

Berita

Harga Daging Sapi Melonjak, Pedagang Sepi Pembeli Jelang Lebaran di Cianjur

badge-check


					Harga daging sapi di sejumlah pasar di Kabupaten Cianjur mengalami kenaikan. Akibatnya, sejumlah pedagang daging mengalami penurunan omset akibat menurunnya pembeli. (Foto : Vito/cianjurtimes.com) Perbesar

Harga daging sapi di sejumlah pasar di Kabupaten Cianjur mengalami kenaikan. Akibatnya, sejumlah pedagang daging mengalami penurunan omset akibat menurunnya pembeli. (Foto : Vito/cianjurtimes.com)

Cianjur, cianjurtimes.com – Menjelang perayaan Idulfitri, pedagang daging sapi di pasar tradisional Cianjur mengalami penurunan drastis dalam penjualan akibat lonjakan harga daging sapi yang signifikan. Situasi ini kontras dengan kondisi pasar daging ayam yang harganya tetap stabil, meskipun penjualannya juga mengalami penurunan.

Rikekeu (31), seorang pedagang daging sapi di Pasar Induk Jebrod, mengungkapkan kekhawatirannya atas kenaikan harga yang terus terjadi.

“Hampir setiap hari harga daging sapi naik. Dari Rp130.000 menjadi Rp150.000 per kilogram,” ujarnya pada Jumat (28/3/2025).

Ia menambahkan bahwa penurunan penjualan sangat terasa dibandingkan tahun sebelumnya.

“Pembeli sangat sepi. Kami memperkirakan puncak keramaian mungkin terjadi pada H-2 Lebaran,” katanya.

Rikekeu menceritakan pengalaman tahun lalu, di mana ia mampu menjual hingga 3 ton daging sapi pada H-3 Lebaran, dengan omset mencapai Rp300-400 juta. Namun, tahun ini situasinya jauh berbeda.

Di sisi lain, harga daging ayam di pasar tetap stabil. Toni (36), seorang penjual daging ayam di Pasar Muka Ramayana, menyatakan bahwa harga daging ayam masih bertahan di Rp38.000 per kilogram.

“Harga tetap stabil, tetapi penjualan menurun,” katanya.

Toni menjelaskan bahwa tahun lalu, ia bisa menjual hingga 1 ton atau 500-600 ekor ayam, dengan omset mencapai Rp40 juta. Namun, tahun ini, penjualan sangat lesu.

“Sekarang, menjual 3 kuintal saja sudah alhamdulillah,” ujarnya.

Toni menduga bahwa sepinya pembeli disebabkan oleh kondisi ekonomi yang belum stabil.

“Biasanya, munggahan pertama sudah ramai, tetapi sekarang sangat sepi,” pungkasnya.

Para pedagang berharap kondisi pasar segera membaik dan daya beli masyarakat kembali meningkat menjelang hari raya Idulfitri.(Vit)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Berusaha Lerai Cekcok Kurir-Pembeli, Seorang Pria di Cianjur Jadi Korban Pembacokan

18 September 2025 - 13:53 WIB

korbaan pembacokan

Dampak Ekonomi pada Pekerja Cianjur: Perusahaan Terapkan PKWT, Karyawan Dirumahkan

18 September 2025 - 13:28 WIB

Pekerja Cianjur

Polisi Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Senilai Rp 7,5 Miliar di Cidaun

18 September 2025 - 13:03 WIB

Penyelundupan Benih Lobster

Ledakan Gas di Cianjur Lukai Satu Keluarga Saat Masak Dagangan

13 September 2025 - 22:11 WIB

ledakan gas di cianjur

Disbudpar Gencarkan Pengembangan Desa Wisata Cianjur, Targetkan Kunjungan Tiga Juta Wisatawan

12 September 2025 - 21:30 WIB

desa wisata cianjur
Trending di Berita