CIANJURTIMES, Cianjur – Puluhan Jurnalis dari dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cianjur menggelar doa bersama dan tabur bunga dalam rangka peringatan dua tahun gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 di Cugenang, Cianjur.
Kegiatan berlangsung di Tebing Sate Sinta, Desa Cibereum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Kamis (21/11/2024).
Gempa dahsyat yang terjadi pada 21 November 2022 itu menelan ratusan korban jiwa dan berdampak pada ribuan warga.
Ketua PWI Cianjur, Ahmad Fikri, mengatakan kegiatan ini untuk mengenang peristiwa kelam tersebut.
“Hari ini, tepat pada tanggal 21 November, kita mengenang masa sulit akibat gempa,” ujar Ahmad Fikri.
Fikri mengungkapkan, peristiwa itu menjadi pengalaman pertama dirinya meliput bencana di wilayah sendiridan memberikan duka mendalam, meski keluarga besar PWI Cianjur tidak menjadi korban jiwa.
“Kami merasakan bagaimana sulitnya meliput bencana di rumah sendiri, sekaligus menjadi korban,” tambahnya.
Baca Juga : PMI Cianjur Kirim Logistik dan Relawan Bantu Penyintas Gempa Bandung

Pemilihan Tebing Sate Sinta sebagai lokasi upacara lantaran merupakan tempat yang kerap jurnalis gunakan untuk melaporkan dampak gempa.
Lokasi ini juga menjadi saksi bisu banyaknya korban tertimbun tanah longsor akibat gempa.
“Lebih dari 30 orang tertimbun di sini, dan bahkan di akhir pencarian, ada lima hingga enam korban lagi yang belum ditemukan,” jelas Fikri.
Ia menambahkan, jalan nasional di kawasan tersebut sempat padat saat gempa terjadi.
Banyak kendaraan dan pelajar melintas, membuat suasana semakin mencekam.
“Situasi saat itu sangat sibuk, kami juga bingung karena ini adalah rumah kami sendiri,” paparnya.
Fikri mengingatkan pentingnya kewaspadaan bagi masyarakat maupun jurnalis saat meliput di wilayah rawan bencana.
“Tidak ada berita yang seharga nyawa. Wartawan harus selalu mengutamakan keselamatan,” tutupnya.(*)