CIANJURTIMES, Cianjur – Angin puting beliung timbulkan kerusakan parah pada puluhan rumah warga di dua kecamatan di Kabupaten Cianjur, Rabu (8/1/2025).
Kejadian ini menambah deretan panjang bencana alam yang menimpa wilayah Cianjur dalam beberapa bulan terakhir.
Berdasarkan laporan yang Cianjur Times dapatkan, puting beliung pertama kali menerjang Kampung Tugu, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur sekitar pukul 14.00 WIB.
Seorang warga setempat, Yusuf Firmansyah (35), menuturkan bahwa angin kencang disertai hujan gerimis tiba-tiba berubah menjadi pusaran angin yang merusak sejumlah rumah.
“Awalnya hujan gerimis disertai angin kencang, tidak alam kemudian terjadi puting beliung yang merusak atap rumah warga,” ujar Yusuf, Rabu (8/1/2025).
Kerusakan paling parah terjadi pada tiga rumah warga. Atap rumah bahkan ada yang sampai runtuh menimpa kendaraan yang terparkir di bawahnya.
“Dua rumah kanopinya ambruk, dan satu rumah yang atapnya ambruk. Sampai atapnya itu menimpa kendaraan yang terparkir,” tambahnya.
Di sisi lain, tak lama setelah kejadian di Kampung Tugu, puting beliung juga melanda Desa Gekbrong sekitar pukul 17.00 WIB.
Camat Gekbrong, Dewi Sartika, mengungkapkan bahwa dua kampung, yakni Kampung Loji dan Perumahan Graha, menjadi sasaran amukan angin puting beliung.
“Kalau di Gekbrong kejadian sekitar jam 17.00 WIB. Ada dua kampung yang terdampak. Dan ini sudah kejadian kedua kalinya, tiga pekan lalu juga terjadi puting beliung yang merusak belasan rumah,” kata Dewi.
Berdasarkan data sementara, sebanyak 42 rumah di Desa Gekbrong mengalami kerusakan. Satu di antaranya mengalami kerusakan paling parah dengan atap rumah yang ambruk seluruhnya.
“Di Kampung Loji ada 16 rumah rusak dan di Perum Graha ada 26 rumah rusak. Total 42 rumah rusak, yang satu rusak berat,” jelasnya.
Dampak Luas dan Upaya Penanganan
Bencana puting beliung ini menimbulkan dampak yang cukup luas bagi masyarakat Cianjur. Selain kerusakan rumah, sejumlah pohon tumbang dan mengganggu jaringan listrik akibat bencana ini.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Asep Wijaya, mengatakan bahwa pihaknya telah mengerahkan tim untuk melakukan asesmen dan pendataan terhadap jumlah rumah yang rusak serta kebutuhan mendesak para korban.
“Terjadinya di beberapa titik, jadi kami masih tunggu laporan dari petugas yang turun ke lapangan,” kata Asep.(*)