CIANJUR TIMES – Dugaan keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi di Cianjur. Sebanyak 30 siswa SDN Tarunabakti mengalami mual-mual, pusing, dan muntah usai menyantap makanan dari program tersebut. Satu siswa terpaksa dilarikan ke puskesmas untuk mendapat penanganan medis.
Dugaan keracunan ini berasal dari tempe krispi yang menjadi salah satu menu dalam program MBG. Kepala SDN Taruna Bakti, Neni Hertiani, menceritakan kronologi kejadian yang terjadi pada Kamis, (25/9/2025).
Kronologi Kejadian Menurut Kepala Sekolah
Neni mengatakan, pihak sekolah menerima makanan pada pukul 07.05 WIB dan membagikannya kepada siswa pukul 08.00 WIB.
“Namun, pada pukul 08.42 WIB, saya mendapatkan telepon dari pihak MBG menanyakan apakah makanan tersebut sudah dimakan oleh para siswa,” ungkapnya.
Tidak lama setelah mengonsumsi makanan tersebut, empat siswa kelas 4 mulai merasakan gejala mual dan muntah. Jumlah ini kemudian terus bertambah hingga mencapai 13 siswa dari kelas 4. Saat guru menangani mereka, 10 siswa kelas 2 juga merasakan gejala yang sama. Neni langsung memanggil tim tenaga kesehatan.
“Total siswa yang mengalami gejala mual dan pusing ada 30 siswa, mulai dari kelas 2 sampai kelas 6,” terang Neni. Ia menambahkan, siswa kelas 1 tidak terdampak karena guru mereka mencicipi makanan itu terlebih dahulu, sehingga tidak mengalamai gejala serupa.
Kejadian ini menambah panjang daftar insiden keracunan makan bergizi gratis di Cianjur. Sebelumnya, kasus serupa juga terjadi pada April 2025 yang menimpa puluhan siswa di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Cianjur dan setidaknya 52 siswa di SMP PGRI 1 Cianjur.
Buntut dari serangkaian kasus keracunan ini, berbagai pihak mendesak adanya perbaikan. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Suryakancana secara terbuka meminta pemerintah mengevaluasi dan menghentikan sementara program ini. Anggota DPR juga menyoroti kejadian ini, mendesak agar vendor nakal yang menyediakan makanan tidak layak konsumsi ditindak tegas.(*)