CIANJUR TIMES – Pesta kemenangan Persib Bandung yang meraih juara Liga 1 Indonesia di Cianjur pada Sabtu (24/5) malam, menyisakan cerita kurang mengenakkan. Euforia bobotoh diwarnai aksi tak senonoh dan gangguan terhadap pengguna jalan, memicu keprihatinan dan imbauan dari pihak kepolisian. Bobotoh Cianjur diharapkan menjaga ketertiban.
Aksi Tak Senonoh Oknum Bobotoh Kembali Terjadi
Seorang oknum bobotoh kembali melakukan tindakan tak senonoh saat konvoi kemenangan Persib di Jalan Aryawiratanudatar, dekat Kantor Kelurahan Muka, Kecamatan Cianjur. Ujang Rusmana (39), saksi mata, mengatakan sekelompok oknum bobotoh menghentikan pengendara motor dan salah seorang di antaranya bertelanjang dada, lalu memamerkan pantat dan kemaluannya pada pemotor.
“Pemotor diberhentikan, kemudian salah satu oknum melepas semua pakaiannya. Setelah itu menungging ke arah salah seorang pemotor,” kata Ujang pada Sabtu (24/5).
Warga dan pemotor yang kesal nyaris memukul oknum tersebut, namun mereka segera pergi. Koordinator Viking Underground Cianjur, Alan Konar, menyayangkan kejadian ini. Ia menegaskan tindakan tersebut mencoreng nama baik bobotoh di tengah kegembiraan kemenangan Persib.
“Tentu sangat tidak baik. Silakan euforia tapi jangan berlebihan. Gunakan akal sehat, jangan melakukan tindakan yang mengandung unsur pornografi atau tindakan lain yang mencoreng nama baik bobotoh dan Viking di Cianjur,” tegas Alan.
Kapolsek Cianjur Kompol Cahyadi menilai tindakan tak senonoh yang terekam warga itu sangat tidak pantas. Sebelumnya, oknum bobotoh di Cianjur juga sempat melakukan aksi serupa dengan konvoi telanjang dan membongkar rambu lalu lintas saat merayakan juara Persib pada Jumat (9/5).
Kapolsek Imbau Bobotoh Lebih Santun dan Tertib
Berdasarkan hal tersebut, Kompol Cahyadi Mulya, Kapolsek Cianjur Kota, menanggapi video viral aksi tak senonoh di patung harimau atau maung loreng di kawasan Kelurahan Muka, Cianjur. Ia menyayangkan perilaku tidak pantas tersebut. Ia menegaskan euforia kemenangan harus tetap mengedepankan etika dan norma kesopanan.
“Alangkah baiknya melakukan konvoi kemenangan itu dengan sopan santun. Jangan sampai ada tindakan yang tidak senonoh dan tidak beretika,” ujarnya.
Pihaknya segera menginstruksikan patroli intensif di titik rawan keramaian untuk membubarkan pemuda yang masih konvoi atau nongkrong di jalan agar kembali ke rumah secara tertib. Ia juga mengingatkan bobotoh Cianjur untuk tetap tertib saat berkendara dan melengkapi kelengkapan kendaraan, terutama saat menggunakan sepeda motor (R2) selama konvoi.
“Silakan merayakan kemenangan, tapi tetap kendalikan kendaraan dengan baik dan patuhi aturan. Jangan ganggu pengguna jalan lain,” tambahnya.
Kemudian, Cahyadi juga mengimbau agar konvoi tidak berlangsung hingga larut malam demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. “Lebih baik sebelum pukul 21.00 atau maksimal pukul 23.00 sudah kembali ke rumah masing-masing. Jangan sampai justru menjadi korban atau pelaku tindak kejahatan,” pungkasnya.
Knalpot Bising dan Geber-geber Ganggu Warga
Selain aksi tak senonoh, konvoi kemenangan Persib juga menimbulkan keluhan dari warga terkait kebisingan knalpot bising atau ‘brong’. Adwa (22), seorang warga yang sedang makan di restoran cepat saji Mcdonald’s Jalan Siti Jenab, merasa kesal akibat banyaknya motor yang melintas dengan knalpot brong dan teriakan-teriakan.
“Banyak banget motor yang geber-geber pakai knalpot brong dan sambil teriak-teriak,” ungkapnya pada Minggu (25/5).
Ia juga menambahkan, sekelompok orang atau pemuda sengaja memberhentikan beberapa pengendara motor hanya untuk menggeberkan motornya.
“Aksi tersebut tidak oleh satu orang saja, tapi ada beberapa orang yang melakukan aksi geber-geber motor itu,” tutup Adwa.(*)