CIANJUR TIMES – Kegiatan Klinik Jurnalistik 2025 yang menghadirkan Ahli Pers Dewan Pers sukses digelar di Kantor Bapperida Cianjur, Selasa (14/10/2025). Acara ini, merupakan inisiasi dari Nagrak Center, Forum Pemred, dan Forum Media Sosial Cianjur berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan, bertujuan menciptakan ekosistem pers yang sehat dan membekali instansi pemerintah dalam menghadapi maraknya oknum yang merusak citra profesi wartawan.
Ratusan peserta hadir dan berpartisipasi. Sebagian besar adalah kepala puskesmas, serta humas RSUD dan puskesmas se-Cianjur.
Wakil Bupati Cianjur, Ramzi Geys Thebe, yang membuka acara, menyampaikan dukungannya penuh. Ramzi menyoroti tantangan berat di dunia kesehatan akibat munculnya konten berita yang muncul tanpa memahami kaidah jurnalistik, seringkali hanya untuk kepentingan pribadi atau dorongan viral.
“Permasalahan semakin banyak, terutama di dunia kesehatan, mulai dari tingkat desa hingga puskesmas. Ada pihak yang kurang elegan dan kurang bertanggung jawab sehingga merugikan banyak pihak,” kata Ramzi.
Ia menambahkan, klinik jurnalistik ini berfungsi untuk meng-counter dan menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat, bukan untuk membenarkan kesalahan. Ramzi berharap kegiatan serupa dapat hadir juga ke sektor lain.
Membekali Instansi Kesehatan Hadapi Oknum Media
Ahli Pers Dewan Pers, Rustam Fachri Mandayun, yang menjadi salah satu pemateri utama, menilai kegiatan Klinik Jurnalistik ini sangat efektif untuk meminimalisir oknum-oknum yang menunggangi profesi wartawan profesional.
“Mereka (instansi pemerintahan) harus paham bagaimana profesi wartawan profesional itu bekerja. Dengan program semacam ini mereka akan tahu mana wartawan yang tidak bekerja profesional,” ujar Rustam.
Ia menambahkan, melalui pelatihan ini, Cianjur dapat menciptakan dunia kerja jurnalistik yang sehat dan meminimalisir perilaku oknum yang menggunakan kemerdekaan pers untuk kepentingan pribadi.
Ketua Forum Pemred Cianjur, Gia Gusniar, menjelaskan bahwa tujuan utama Klinik Jurnalistik 2025 adalah menciptakan ekosistem media yang sehat di Cianjur. Ia menekankan bahwa fungsi pers bukan hanya menyajikan informasi, tetapi juga sebagai pendidik, penghibur, dan kontrol sosial.
“Fungsi pers bukan hanya menyampaikan informasi, tapi juga berperan sebagai pendidik, menghibur, memengaruhi, serta sebagai kontrol sosial. Semua fungsi itu kami suguhkan melalui Klinik Jurnalistik,” tegas Gia.
Komitmen Advokasi dan Dukungan Pemkab
Gia Gusniar menambahkan bahwa Klinik Jurnalistik ini bukanlah sekadar pelatihan satu hari, melainkan juga menyuguhkan pelayanan advokasi selama satu tahun. Dengan pemahaman ilmu jurnalistik, pihak puskesmas dan rumah sakit diharapkan memiliki wawasan untuk menghadapi wartawan abal-abal yang datang dengan tujuan tidak baik dan merusak citra pers.
Kegiatan ini turut menghadirkan pemateri berpengalaman lainnya, termasuk jurnalis Kantor Berita Antara Ahmad Fikri, jurnalis senior Anton Ramadhan, serta wartawan Tribun Jabar Fauzi Noviandi. Wabup Ramzi memastikan Pemkab akan terus mendukung penyelenggaraan Klinik Jurnalistik. Hal ini sebagai upaya mendukung kerja sama dengan wartawan yang paham kode etik jurnalistik dan hukum pers.(*)