CIANJUR TIMES – Bencana angin puting beliung Cianjur menerjang dua wilayah berbeda, yakni Kecamatan Cilaku dan Kecamatan Warungkondang, pada Senin, 29 September 2025. Peristiwa yang terjadi hampir bersamaan ini menyebabkan setidaknya 35 rumah warga dan beberapa fasilitas umum rusak. Meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian materi ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Iwan Karyadi, mengonfirmasi pihaknya telah mengirim petugas dan relawan ke lokasi kejadian untuk melakukan pendataan. Ia menyebut, insiden di Desa Sukakerta, Cilaku, terjadi secara tiba-tiba sekitar pukul 13.00 WIB, bahkan saat cuaca tergolong cerah.
“Kami sudah mengirim petugas dan relawan guna melakukan pendataan. Tidak ada korban jiwa, namun sembilan kepala keluarga di Cilaku terpaksa mengungsi sementara ke rumah saudaranya,” kata Iwan.
Kerusakan Meluas di Dua Lokasi
Laporan BPBD dan aparat desa mencatat kerusakan signifikan terjadi di dua kecamatan.
Kecamatan Cilaku
Di Desa Sukakerta, Kecamatan Cilaku (terutama di Kp. Sindang Palay dan Kp. Luwi Gugur), sedikitnya sembilan rumah warga dan satu Madrasah Nur Islam mengalami kerusakan parah, sebagian besar pada bagian atap. Kerugian di wilayah ini ditaksir mencapai lebih kurang Rp 90.000.000. Kepala Desa Sukakerta, Rudi Hadiansyah, mengatakan sebagian besar atap rumah hilang tersapu angin, membuat 21 jiwa harus mengungsi.
Kecamatan Warungkondang
Selang satu jam kemudian, sekitar pukul 14.00 WIB, angin puting beliung kembali menerjang Warungkondang. Peristiwa yang disebabkan cuaca ekstrem ini menyebabkan 18 rumah rusak ringan di Desa Bunisari (ditambah dua unit mushola) dan enam rumah rusak ringan di Desa Bunikasih. Selain itu, satu saung pemancingan di Desa Ciwalen juga mengalami kerusakan ringan.
Gotong Royong dan Permintaan Bantuan Pemerintah
Korban yang terdampak di Warungkondang segera mendapat penanganan cepat dari warga. Aparat desa, Babinsa, dan Babinlantibmas segera memimpin kegiatan gotong royong untuk memperbaiki kerusakan ringan. Namun, kerusakan yang lebih parah membuat sebagian warga di kedua kecamatan harus mengungsi sementara.
Kepala Desa Sukakerta, Rudi Hadiansyah, telah melaporkan kejadian tersebut ke Pemkab Cianjur melalui BPBD.
“Kami sudah melaporkan kejadian tersebut ke Pemkab Cianjur dengan harapan bantuan dapat segera turun sehingga warga tidak lama mengungsi,” ujarnya.
Menanggapi hal ini, Kepala BPBD Iwan Karyadi menyatakan pihaknya segera mengajukan permohonan bantuan ke Pemerintah Kabupaten Cianjur untuk meringankan beban warga.
“Kami ajukan untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah, saat ini petugas masih melakukan pendataan karena ditakutkan masih ada rumah yang rusak akibat puting beliung,” katanya.
Pihak BPBD mengimbau seluruh warga Cianjur untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan waspada, terutama saat peralihan musim. BPBD juga meminta warga lebih jeli melihat tanda alam, mengingat sebagian besar wilayah Cianjur memiliki kerawanan tinggi terhadap bencana.(*)












