CIANJUR TIMES – Program Makan Bergizi Gratis (Menu MBG) di Kabupaten Cianjur kembali menjadi sorotan. Setelah dugaan kasus keracunan yang menimpa 12 santriwati di Cidaun, kini kebersihan makanan kembali dipertanyakan usai pelajar di SMA Islamic Al-Irsyad Boarding School (IABS) Cipanas menemukan ulat pada salah satu menu makanan mereka.
Berdasarkan informasi yang tim dapatkan, sebuah video berdurasi 21 detik menunjukkan adanya ulat atau belatung di bagian sayuran pada menu MBG. Penemuan ini berawal saat seorang siswa SMA IABS Cipanas hendak menyantap makan siangnya. Ia terkejut melihat belatung bergerak di dalam sayurannya. Siswa tersebut kemudian merekam kejadian itu.
Kepala Sekolah SMA IABS Cipanas, Asep Gugun Gunawan, membenarkan adanya penemuan ulat tersebut. Ia bersyukur kejadian ini hanya terjadi pada satu porsi makanan dan tidak ada siswa yang mengalami keracunan.
“Jadi setelah dicek kepada siswa lain, itu tidak ada, namun hanya ada satu saja,” ungkap Asep, Kamis (21/8/2025). “Alhamdulillah untungnya tidak ada siswa yang mengalami keracunan akibat adanya peristiwa itu,” tambahnya.
Menurut Asep, dapur MBG yang mengelola makanan untuk sekolahnya berlokasi di Villa Orchid. Ia menegaskan bahwa kejadian ini adalah yang pertama kalinya terjadi di sekolahnya.
“Kejadian ini baru pertama kalinya menimpa sekolah saya. Sebelumnya belum pernah terjadi apa-apa,” katanya.
Menanggapi insiden ini, pihak sekolah telah mengonfirmasi kejadian tersebut kepada pihak penyedia menu MBG dan meminta agar mereka lebih menjaga kebersihan.
“Mungkin pada saat itu saat pembersihannya kurang. Maka dari itu, pihak MBG harus lebih teliti kembali saat proses pembersihan,” tegas Asep.
Sementara itu, Sekretaris Kecamatan Cipanas, Rudi, mengatakan ia baru mengetahui adanya peristiwa ini dari awak media.
“Saya tidak mengetahui adanya peristiwa ini, bahkan saya baru tahu ini setelah diberitahu,” kata Rudi, Rabu (20/8/2025).
Ia menyarankan awak media untuk mengonfirmasi kejadian tersebut kepada pihak Koramil 0608-04/Cipanas karena mereka bertindak sebagai pengawas program MBG di wilayah tersebut.(*)