CIANJUR TIMES – Seorang pria bernama Asep Riski (27) meninggal dunia di pinggir Jalan Raya Bandung, tepatnya di Kampung Palalangon, Desa Kertasari, Kecamatan Haurwangi, pada Kamis, (10/7/2025), sekitar pukul 01.30 WIB. Korban ditemukan dengan luka di bagian kepala dan jari jempol tangan kiri putus, yang kuat dugaan akibat penganiayaan.
Kapolsek Bojongpicung, Iptu Muchtaromi membenarkan insiden ini.
“Kami menerima laporan awal adanya seorang laki-laki yang tergeletak di pinggir Jalan Raya Bandung dalam keadaan meninggal dunia. Saat ini, kami tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap pelaku dan motif di balik dugaan penganiayaan ini,” ujar Iptu Muchtaromi.
Penemuan jenazah ini pertama kali dilaporkan oleh saksi bernama Kuswandi. Ia mendapatkan informasi tersebut saat berada di Kampung Panaruban, Desa Haurwangi.
Setelah pengecekan ke lokasi, Kuswandi memastikan adanya seorang pria yang sudah tak bernyawa dengan kondisi luka-luka yang mencurigakan, kemudian langsung melaporkannya kepada pihak kepolisian.
Saksi lain, Munawaroh, menjelaskan bahwa ia sempat mendengar keributan sekitar pukul 01.30 WIB, namun tidak berani keluar rumah karena takut. Ia kemudian membangunkan suaminya, Elan Suherlan, untuk memberitahukan adanya keributan tersebut.
Kemudian, polisi akhirnya mengetahui identitas korban. Pria tersebut bernama Asep Riski, warga Kampung Pasir Sereh, Desa Ciranjang, Kecamatan Ciranjang, yang berprofesi sebagai wiraswasta.
Menindaklanjuti laporan ini, pihak Kepolisian Sektor Bojongpicung telah mengambil beberapa langkah, meliputi mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP), mengamankan barang bukti, mencari keterangan dari para saksi, menghubungi tim Inafis Polres Cianjur, serta melaporkan kejadian ini kepada pimpinan pada kesempatan pertama.
Kasus dugaan penganiayaan yang menyebabkan kematian ini masih dalam penanganan pihak kepolisian. Perkembangan lebih lanjut terkait insiden di Jalan Raya Bandung ini akan secepatnya kepolisian sampaikan.(*)












