Cianjur, cianjurtimes.com – Setelah sempat ditutup karena peningkatan aktivitas vulkanik, jalur pendakian Gunung Gede Pangrango resmi dibuka kembali pada Senin, 22 April 2025. Namun, para pendaki tetap diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan tidak mendekati area Kawah Wadon dalam radius 600 meter.
Humas Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP), Agus Deni, menjelaskan bahwa pihaknya kembali membuka jalur pendakian karena aktivitas vulkanik menunjukkan tren penurunan.
“Mulai 22 April pendakian kembali kami buka. Penutupan terakhir berakhir pada 21 April dan tidak kami perpanjang lagi,” ujar Agus, Rabu (23/4/2025).
Ia menambahkan, meskipun aktivitas vulkanik belum sepenuhnya hilang, intensitasnya sudah jauh lebih rendah daripada awal April lalu.
“Kami masih mencatat beberapa aktivitas, tapi skalanya sudah turun cukup signifikan,” ucapnya.
Agus juga mengingatkan agar para pendaki tidak nekat mendekati kawasan Kawah Wadon. Imbauan ini selaras dengan rekomendasi dari Badan Geologi.
“Pengunjung, pendaki, dan wisatawan harus menghindari area Kawah Wadon dalam radius 600 meter. Jangan mendekat, menuruni, atau bermalam di area tersebut,” tegasnya.
Setiap harinya, Balai Besar TNGGP mengizinkan maksimal 600 pendaki dari tiga pintu masuk. Selain menaati batas area berbahaya, pengelola juga mengingatkan para pendaki untuk menjaga kelestarian lingkungan.
“Jadilah pendaki yang cerdas. Jangan buang sampah sembarangan, baik di jalur pendakian maupun di Alun-alun Suryakancana,” ujarnya.
Sebagai informasi, sebelumnya pendakian Gunung Gede mengalami penutupan selama lebih dari dua pekan akibat meningkatnya aktivitas vulkanik. Penutupan itu berada dalam tiga tahap: 3–7 April, 8–13 April, dan 14–21 April 2025.