CIANJUR TIMES – PT Kereta Api Indonesia (KAI) resmi menunda pengoperasian KA Wisata Jaka Lalana yang akan melayani rute Jakarta–Bogor–Sukabumi–Cianjur. Penundaan ini berlaku hingga batas waktu yang belum ditentukan lantaran KAI tengah memfokuskan sumber dayanya pada pemulihan jalur kereta yang terdampak bencana di wilayah Sumatera.
Humas KAI Daop 2, Hardoyo, mengungkapkan bahwa keputusan ini merupakan hasil koordinasi dengan Gubernur Jawa Barat serta jajaran kepala daerah yang wilayahnya akan berada pada lintasan kereta wisata tersebut.
“KAI dengan Gubernur Jabar sepakat untuk menunda pengoperasian KA Wisata Jaka Lalana karena kami masih fokus pada penanganan bencana di Sumatera, terutama perbaikan jalur kereta yang terdampak,” ujar Hardoyo, Senin (22/12/2025).
Konsep Perjalanan Tematik dan Integrasi Wisata Lokal
Meskipun jadwal peluncuran bergeser, KAI memastikan layanan ini akan hadir dengan konsep perjalanan tematik. Nantinya, KAI akan menawarkan berbagai paket wisata yang terintegrasi dengan potensi daerah yang menjadi tujuan, seperti destinasi Gunung Padang di Cianjur.
Mengenai tarif, KAI belum merilis harga resmi tiket KA Wisata Jaka Lalana. Besaran harga tiket rencananya akan ada penyesuaian dengan paket perjalanan. Tiket ini mencakup destinasi wisata, layanan pendukung, serta aktivitas pariwisata lokal di setiap daerah tujuan.
“Nanti akan ada paket-paket wisata sesuai kebutuhan daerah. Kami bersama pemerintah daerah akan menyusun paket perjalanan yang fleksibel mengikuti potensi wisata setempat,” tambah Hardoyo.
Hasil Uji Coba: Rangkaian Kereta Lulus Uji Kelayakan
Sebelum keputusan penundaan ini, KAI sebenarnya telah merampungkan tahapan uji coba. Rangkaian KA Wisata Jaka Lalana yang terdiri dari dua gerbong khusus wisata, dua gerbong eksekutif, dan satu gerbong makan. KA Jaka Lalana telah melintasi 17 stasiun dari Jakarta hingga Cianjur.
Hardoyo menegaskan bahwa secara teknis, armada tersebut sudah siap melayani penumpang dan telah layak beroperasi.
“Setelah tuntas penanganan bencana di Sumatera, kami tinggal meluncurkan pengoperasian. Karena hasil uji coba sebelumnya menyatakan kereta ini sudah sangat layak,” pungkasnya.***












