CIANJUR TIMES – Ratusan petenis dari berbagai provinsi berkumpul di Cianjur untuk mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Tenis Piala Kajari Cianjur 2025. Turnamen ini dibuka langsung oleh Bupati Cianjur, dr. Mohammad Wahyu Ferdian, di Lapang Tenis Wiralaga pada Jumat (29/8/2025). Acara ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga momentum untuk mempromosikan potensi pariwisata daerah.
Bupati Wahyu mengapresiasi penyelenggaraan kejurnas ini, menyebutnya sebagai langkah penting untuk membangkitkan semangat olahraga, khususnya tenis, di Kabupaten Cianjur. Ia juga melihat turnamen ini sebagai peluang besar untuk promosi.
“Dengan hadirnya para petenis dari berbagai wilayah Indonesia, kita juga bisa sekaligus mengenalkan potensi Cianjur. Misalnya pariwisata, seperti Situs Megalitikum Gunung Padang, Kampung Budaya Pandanwangi, hingga Kebun Raya Cibodas,” ujar Wahyu.
Untuk mendukung kemajuan olahraga, Pemkab Cianjur berencana merenovasi Lapang Tenis Wiralaga menjadi lapangan indoor. Rencana ini mendapat sambutan baik dari berbagai pihak.
Kepala Kejaksaan Negeri Cianjur, Kamin, mengatakan kejuaraan ini merupakan kali kedua diselenggarakan. Turnamen ini sekaligus menjadi bagian dari peringatan HUT ke-80 RI dan Hari Kejaksaan yang jatuh pada 2 September. “Alhamdulillah tahun ini ada peningkatan jumlah peserta. Kami berharap lahir bibit-bibit petenis muda yang kelak bisa berprestasi, bahkan menempuh jalur akademik melalui prestasi olahraga,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum KONI Kabupaten Cianjur, Beny Rustandi, menyampaikan dukungannya. “Tidak ada atlet tanpa kompetisi, dan tidak ada kompetisi tanpa fasilitas. Karena itu kami sangat mendukung rencana revitalisasi Lapang Tenis Wiralaga menjadi indoor,” ungkap Beny.
Ketua Pengkab Pelti Cianjur, Firman Suharyadi, menambahkan,120 petenis dari Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Kalimantan, dan Sumatraturut andil dalam Piala Kajari Cianjur 2025 ini. Mereka memperebutkan total hadiah uang pembinaan sebesar Rp42 juta.
“Ada beberapa nomor yang dipertandingkan, seperti kelompok bebas, kelompok umur 100 minimal 45 tahun, dan kelompok umur 100 minimal 55 tahun,” pungkas Firman.(*)