Menu

Mode Gelap
Berusaha Lerai Cekcok Kurir-Pembeli, Seorang Pria di Cianjur Jadi Korban Pembacokan Dampak Ekonomi pada Pekerja Cianjur: Perusahaan Terapkan PKWT, Karyawan Dirumahkan Polisi Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Senilai Rp 7,5 Miliar di Cidaun Ledakan Gas di Cianjur Lukai Satu Keluarga Saat Masak Dagangan Disbudpar Gencarkan Pengembangan Desa Wisata Cianjur, Targetkan Kunjungan Tiga Juta Wisatawan Empat Kali Kejadian Keracunan, Masalah Program MBG di Cianjur Mendesak untuk Dievaluasi

Berita

Banjir Cianjur: Bangunan dan Sungai Sempit Jadi Biang Kerok

badge-check


					Wakil Bupati Cianjur, Ramzi. (Foto : logikanews/wawan) Perbesar

Wakil Bupati Cianjur, Ramzi. (Foto : logikanews/wawan)

Cianjur – Banjir melanda 4 kecamatan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Kuat dugaan, penyempitan sungai dan drainase akibat keberadaan bangunan serta pendangkalan menjadi pemicu utama banjir yang merendam ratusan rumah warga.

Wakil Bupati Cianjur, Ramzi, terjun langsung memeriksa sejumlah titik terdampak banjir terparah. Ia menemukan beberapa faktor penyebab, mulai dari irigasi yang tidak berfungsi optimal.

Selain itu, terjadi pula pendangkalan dan penyempitan pada sungai-sungai kecil serta saluran drainase.

“Berbagai permasalahan memicu terjadinya banjir ini, antara lain irigasi yang tidak berfungsi, saluran yang dangkal dan permukaan tanahnya sejajar dengan lingkungan sekitar. Banyak sungai kecil yang kini menyempit akibat perubahan fungsi. Selain itu, di beberapa lokasi, terdapat bangunan yang berdiri tepat di atas got atau kali kecil,” ungkapnya pada Senin (28/4/2025).

Menurutnya, keberadaan bangunan di atas drainase menghambat fungsi normal saluran air.

“Drainase sudah ada, namun kondisinya penuh dengan sampah karena banyaknya bangunan di sekitarnya,” imbuhnya.

Ramzi menekankan bahwa penyebab banjir ini merupakan masalah klasik yang harus segera ada penyelesain.

Ia juga menginstruksikan agar ada tindakan tegas kepada setiap pelanggaran, mulai dari bangunan yang menyebabkan penyempitan hingga yang menutup sungai atau drainase.

“Belajar dari pengalaman ini, ke depannya, jika ditemukan potensi masalah, semua pihak harus bertindak tegas. Jika pelanggaran terlihat jelas, tanpa pandang bulu, tindakan tegas harus diambil. Tadi juga ada pemilik rumah yang bersedia membongkar bangunan yang menutupi drainase,” katanya.

“Normalisasi adalah salah satu solusi, selain penertiban. Tujuannya agar air tidak meluap,” tegasnya.

Lebih lanjut, Ramzi juga meminta dinas terkait untuk mencegah terjadinya alih fungsi lahan di kawasan hijau yang berpotensi menimbulkan bencana.

“Mengenai alih fungsi lahan, dinas terkait agar menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing tanpa perlu ada perintah,” tandasnya.(*)

Seperti yang diberitakan sebelumnya, banjir melanda 4 kecamatan di Cianjur pada Sabtu (26/4/2025) malam. Akibatnya, 203 rumah terdampak, bahkan beberapa di antaranya jebol akibat derasnya arus banjir.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Berusaha Lerai Cekcok Kurir-Pembeli, Seorang Pria di Cianjur Jadi Korban Pembacokan

18 September 2025 - 13:53 WIB

korbaan pembacokan

Dampak Ekonomi pada Pekerja Cianjur: Perusahaan Terapkan PKWT, Karyawan Dirumahkan

18 September 2025 - 13:28 WIB

Pekerja Cianjur

Polisi Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Senilai Rp 7,5 Miliar di Cidaun

18 September 2025 - 13:03 WIB

Penyelundupan Benih Lobster

Ledakan Gas di Cianjur Lukai Satu Keluarga Saat Masak Dagangan

13 September 2025 - 22:11 WIB

ledakan gas di cianjur

Disbudpar Gencarkan Pengembangan Desa Wisata Cianjur, Targetkan Kunjungan Tiga Juta Wisatawan

12 September 2025 - 21:30 WIB

desa wisata cianjur
Trending di Berita