Cianjur – Gelaran audisi Dangdut Academy (DA) 7 di Gor Gelanggang Muda (GGM) Cianjur pada Sabtu (19/4/2025) mencatat jumlah peserta yang ternyata tidak memenuhi ekspektasi awal.
Padahal, agenda tahunan yang rutin Indosiar selenggarakan ini sempat menjadi harapan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dan tingkat hunian hotel di Cianjur.
“Ya, bisa kami katakan tidak sesuai ekspektasi. Namun, perlu kami garis bawahi bahwa mayoritas peserta berasal dari Cianjur, sementara peserta dari luar kota jumlahnya minoritas. Mungkin ini menjadi alasan mengapa hal tersebut terjadi,” ungkap Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cianjur, Nano Indrapraja, saat beritacianjur.com menghubunginya pada Minggu (20/4/2025).
Menurutnya, sektor pariwisata belum merasakan dampak signifikan dari acara ini. Minimnya peserta dari luar daerah yang mengikuti audisi DA 7, yang Kabupaten Cianjur menjadi tuan rumahnya, menjadi penyebab utama.
Terungkap bahwa audisi DA 7 di Cianjur terbuka untuk masyarakat dari seluruh wilayah Jawa Barat. Sejak pendaftaran dibuka pukul 07.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB, tercatat 179 orang mendaftar. Namun, mayoritas pendaftar adalah kontestan dari Cianjur.
Nano Indrapraja mengakui, meskipun beberapa peserta dari luar kota menginap di hotel-hotel Cianjur, persentasenya sangat kecil sehingga belum mampu mendongkrak tingkat hunian atau okupansi hotel secara signifikan.
“Memang ada beberapa kontestan dari luar kota yang menginap di berbagai hotel di wilayah kota Cianjur, tetapi jumlahnya tidak banyak. Peserta dari Cianjur tentu tidak mungkin menginap, kecuali mungkin mereka yang berasal dari wilayah selatan,” jelasnya.
Kendati demikian, ia menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur atas upaya mereka menjadi tuan rumah audisi DA 7 Indosiar.
“Menurut saya, menjadikan Cianjur sebagai tuan rumah DA 7 merupakan sebuah terobosan positif dan patut kita apresiasi. Saya berharap acara-acara besar seperti ini dapat terus berlanjut sehingga mampu meningkatkan kunjungan wisata ke Cianjur,” harapnya.

Faktor Penyebab Jumlah Peserta Audisi DA 7 Tidak Maksimal
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cianjur, Asep Suparman, menyatakan bahwa pihaknya telah berupaya mengajak masyarakat Cianjur dan berbagai daerah lain untuk berpartisipasi dalam ajang ini.
Namun, ia melanjutkan, terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab situasi ini. Keterbatasan usia peserta dan terbatasnya promosi menjadi beberapa di antaranya.
“Sejak awal, Bapak Bupati dan Wakil Bupati sudah aktif mengajak masyarakat Cianjur untuk ikut serta. Namun, mungkin karena adanya batasan usia, banyak potensi yang terlewatkan,” imbuhnya.
“Selain itu, terkait promosi, kami juga harus mendapatkan izin dari pihak Indosiar. Intinya, kami sudah menyebarluaskan informasi ini ke kabupaten/kota di luar Cianjur. Tentunya dengan tujuan menjaring talenta-talenta muda untuk mengikuti audisi lanjutan di Jakarta. Terlepas dari jumlah peminat, setidaknya Cianjur turut berpartisipasi dalam ajang ini,” tambahnya.
Senada dengan hal tersebut, Wakil Bupati Cianjur, Ramzi, menduga bahwa minimnya kehadiran peserta dari luar daerah disebabkan oleh faktor jarak. Selain itu ada pula batasan usia yang menjadi kriteria audisi.
“Mungkin karena fokus utama memang dari Cianjur, sehingga peserta dari kabupaten/kota lain terkendala jarak. Namun, yang terpenting, Insyaallah Cianjur akan memiliki perwakilan yang akan mengikuti audisi di Jakarta,” pungkasnya.