Menu

Mode Gelap
Hilang Terseret Ombak, Wisatawan Asal bandung Tenggelam di Pantai Jayanti Cianjur Perkuat Respons Darurat, Kominfo Gencarkan Sosialisasi Layanan 112 Bebas Pulsa di Cianjur Warung Batagor Luluh Lantak, Gas Elpiji Meledak di Sindangbarang Lukai Enam Orang BNNK Cianjur Musnahkan 75 Batang Tanaman Khat dari Cipanas Buka Akses Baru, Kereta Cianjur – Jakarta Diharapkan Dongkrak Ekonomi dan Wisata Perangi Narkotika, Pemkab Tegaskan Komitmen Jadikan Cianjur Bebas Narkoba

Berita

Rencana Rotasi dan Mutasi ASN Pemkab Cianjur Tuai Kontroversi

badge-check


					Rencana Rotasi dan Mutasi ASN Pemkab Cianjur Tuai Kontroversi Perbesar

CIANJURTIMES, Cianjur – Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur untuk melakukan rotasi dan mutasi pejabat Aparatur Sipil Negara (ASN) di tengah proses Pilkada yang belum final telah memicu polemik. Langkah ini dinilai bertentangan dengan aturan yang berlaku.

Seperti diketahui, Pilkada Cianjur masih menyisakan sejumlah tahapan, termasuk sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK) dan pelantikan pemenang. Namun, Pemkab Cianjur tetap berencana melakukan perombakan pejabat.

Rencana rotasi dan mutasi ini dinilai melanggar Surat Edaran (SE) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 100.2.1.3/1575/SJ Tahun 2024 yang melarang kepala daerah melakukan pergantian pejabat di daerah yang sedang melaksanakan pilkada.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Cianjur, Heri Farid Hifari membenarkan adanya rencana tersebut.

“Iya betul, informasi itu sudah kami peroleh. Hanya saja prosesnya belum terlaksana karena kewenangannya ada di kepala daerah. Jadi hingga saat ini belum mengusulkan,“ ujarnya.

Heri menjelaskan, aturan yang melarang rotasi dan mutasi sebelum tanggal penetapan pasangan calon sampai dengan akhir masa jabatan ini tertuang dalam Undang-Undang 10 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015.

Heri melanjutkan, terdapat aturan turunan dari UU tersebut, yakni SE Mendagri Tahun 2024 tentang kewenangan kepala daerah pada daerah yang melaksanakan pilkada dalam aspek kepegawaian.

“Nah, dalam SE Mendagri juga disebutkan, mulai 22 Maret 2024 sampai akhir masa jabatan, kepala daerah dilarang melakukan pergantian pejabat kecuali mendapat persetujuan tertulis Mendagri. Jadi itu acuannya,“ sebutnya.

Cianjur Riset Center: Ada Apa di Balik Ini?

Menanggapi hal tersebut, Direktur Pusat Kajian Kebijakan Publik, Cianjur Riset Center (CRC), Anton Ramadhan mengatakan, peraturan perundang-undangannya sudah jelas, maka jika akan menjadi pertanyaan besar bila Pemkab memaksakan hal tersebut.

“Pelarangan ini sudah tegas ada di Undang-Undang dan di SE Mendagri. Pemkab Cianjur jangan berlindung dari adanya redaksional rotasi mutasi boleh dilakukan kecuali adanya persetujuan tertulis dari Mendagri,“ katanya, Rabu (15/1/2025).

Menurutnya, rencana rotasi mutasi di saat tahapan pilkada belum rampung sarat dengan kejanggalan. Urgensi rencana tersebut, lanjut Anton, dipertanyakan dan menimbulkan keheranan publik.

“Apa urgensinya harus ada rotasi dan mutasi ketika tahapan pilkada belum rampung? Apa segenting itu sampai tidak bisa menunggu tahapan pilkada rampung? Ada apa di balik rencana rotasi dan mutasi ini?” pungkasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Hilang Terseret Ombak, Wisatawan Asal bandung Tenggelam di Pantai Jayanti Cianjur

1 Desember 2025 - 02:17 WIB

wisatawan tenggelam

Perkuat Respons Darurat, Kominfo Gencarkan Sosialisasi Layanan 112 Bebas Pulsa di Cianjur

29 November 2025 - 13:58 WIB

layanan 112

Warung Batagor Luluh Lantak, Gas Elpiji Meledak di Sindangbarang Lukai Enam Orang

29 November 2025 - 13:24 WIB

gas elpiji meledak

BNNK Cianjur Musnahkan 75 Batang Tanaman Khat dari Cipanas

28 November 2025 - 19:20 WIB

BNNK Cianjur

Buka Akses Baru, Kereta Cianjur – Jakarta Diharapkan Dongkrak Ekonomi dan Wisata

28 November 2025 - 19:08 WIB

kereta cianjur-jakarta
Trending di Berita