CIANJUR TIMES – Melemahnya permintaan pasar global mulai berdampak pada sektor ketenagakerjaan, khususnya para pekerja di Kabupaten Cianjur. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Cianjur mencatat, sejumlah perusahaan kini menerapkan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan bahkan merumahkan karyawan mereka sebagai respons terhadap lesunya produksi.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Cianjur, Hero Laksono, mengungkapkan bahwa keputusan ini tidak terhindarkan.
“Keputusan yang dilakukan tidak lepas dari melemahnya permintaan pasar global yang berimbas pada kapasitas produksi, sehingga pekerja dikontrak sesuai kebutuhan,” ujarnya.
Sektor Perdagangan Paling Terdampak
Menurut Hero, sektor perdagangan menjadi yang paling terdampak. Saat produksi menurun, perusahaan memilih untuk merumahkan karyawan untuk sementara waktu. Jika kondisi pasar membaik, para pekerja ini akan kembali dipanggil. Tercatat, sekitar 12 perusahaan di Cianjur telah melakukan efisiensi dengan sistem ini.
Meski demikian, staf Analis Tenaga Kerja Disnakertrans, Muhammad Dikhatama Yudha, menyebut jumlah pencari kerja di Cianjur masih relatif stabil. Hal ini disebabkan oleh munculnya lapangan pekerjaan baru, terutama di sektor digital.
“Saat ini sales dan marketing untuk digital marketing banyak dibutuhkan. Pencari kerja tidak akan menganggur lama karena kembali diterima di perusahaan lain,” kata Dikhatama.
Siap Kerja ID, Solusi Bagi Pencari Kerja
Disnakertrans Cianjur terus berupaya memfasilitasi para pencari kerja melalui aplikasi Siap Kerja ID. Aplikasi ini memungkinkan pencari kerja untuk mendaftar, memperbarui data, dan memantau lowongan secara online.
“Aplikasi ini lebih praktis, efisien, dan dapat pengguna akses dari daerah pelosok sekalipun,” ujar Hero. Hal ini menjadi solusi bagi para pekerja yang terdampak oleh dampak ekonomi pada pekerja Cianjur, yang kini dapat mencari peluang kerja baru dengan lebih mudah.(*)