Menu

Mode Gelap
Oknum Bobotoh Cianjur Konvoi Telanjang dan Rusak Rambu Saat Rayakan Juara Persib Jadwal Pencairan Gaji ke-13 PNS Ditetapkan, Simak Detailnya! Pria Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi Kos Cianjur Ribuan Ayam Mati Terpanggang dalam Kebakaran Peternakan Sukaluyu Geger! Penemuan Kerangka Diduga Perempuan di Bendungan PLTM Sukaresmi 442 Calon Jamaah Haji Cianjur Kloter Pertama Resmi Berangkat

Berita

Warga BRIS Residence Keluhkan Polusi Udara dari Pabrik Kulit, Mediasi Belum Berbuah Solusi

badge-check


					Asap dari pembakaran kulit di pabrik kulit dekat Bris Residence, Desa Sirnagalih Kecamatan Cilaku yang dikeluhkan warga. (foto : cianjurtimes.com/tangkapan layar) Perbesar

Asap dari pembakaran kulit di pabrik kulit dekat Bris Residence, Desa Sirnagalih Kecamatan Cilaku yang dikeluhkan warga. (foto : cianjurtimes.com/tangkapan layar)

CIANJUR TIMES – Warga Perumahan BRIS Residence RT 05/05, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Cianjur, kembali mengeluhkan polusi udara yang diduga berasal dari aktivitas pembakaran di salah satu pabrik pengolahan kulit yang beroperasi di sekitar lingkungan mereka.

Sudah hampir tiga tahun, warga terpaksa menghirup asap setiap hari, terutama saat proses pembakaran kulit berlangsung. Meski beberapa kali mediasi telah berlangsung, warga merasa belum ada solusi nyata yang mampu menyelesaikan permasalahan tersebut.

“Kami sebenarnya tidak mempermasalahkan usaha pabriknya. Bahkan akses jalan dari perumahan juga kami berikan,” ujar Sansan (31), salah satu warga BRIS Residence, Sabtu (12/4/2025).

“Tapi dampak asapnya sangat mengganggu. Ini menyangkut kesehatan kami, apalagi ada bayi dan lansia di sini,” sambungnya.

Warga Bris Residence Mengungsi Saat Pabrik Beroperasi

Menurut keterangan warga, sebagian besar penduduk memilih untuk mengungsi sementara di siang hari saat pabrik beroperasi. Hal ini warga lakukan demi menghindari paparan asap yang terus menerus masuk ke dalam rumah, terutama saat angin bertiup ke arah pemukiman.

“Beberapa tetangga saya yang punya bayi memilih pergi. Sekadar keluar rumah saat asap mulai terasa,” ungkap Sansan.

Dalih Pabrik dan Minimnya Penindakan

Sansan menuturkan, dalam beberapa kali pertemuan mediasi, pemilik pabrik berdalih bahwa usahanya sudah berdiri lebih dahulu sebelum perumahan BRIS Residence dibangun. Pernyataan ini membuat proses mediasi dengan warga menjadi buntu.

Selain itu, Mediasi telah warga lakukan bersama pemerintah setempat, mulai dari ketua RT, RW, kepala desa, hingga melibatkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Perizinan Kabupaten Cianjur. Namun hasilnya belum memuaskan.

“Saat mediasi di DLH, mereka hanya memberi pengarahan kepada pengelola pabrik. Pihak DLH menjelaskan bahwa cerobong asap pabrik tersebut harus memenuhi standar, tapi tidak ada sanksi atau langkah tegas,” kata Sansan.

Meskipun sejauh ini belum ada laporan warga yang mengalami gangguan kesehatan serius, kekhawatiran akan dampak jangka panjang terus menghantui masyarakat. Warga berharap pemerintah dan pihak terkait bisa memberikan solusi yang adil dan berpihak pada keselamatan lingkungan.

Sementara itu, pihak terkait, dari mulai Kepala Desa Sirnagalih, Pemilik Pabrik, serta Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur belum dapat dimintai keterangan hingga berita ini tayang. (arm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Oknum Bobotoh Cianjur Konvoi Telanjang dan Rusak Rambu Saat Rayakan Juara Persib

10 Mei 2025 - 15:55 WIB

Bobotoh Cianjur

Jadwal Pencairan Gaji ke-13 PNS Ditetapkan, Simak Detailnya!

10 Mei 2025 - 15:42 WIB

pencairan gaji ke-13 PNS

Pria Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi Kos Cianjur

8 Mei 2025 - 06:11 WIB

gantung diri

Ribuan Ayam Mati Terpanggang dalam Kebakaran Peternakan Sukaluyu

8 Mei 2025 - 05:57 WIB

kebakaran peternakan

Geger! Penemuan Kerangka Diduga Perempuan di Bendungan PLTM Sukaresmi

8 Mei 2025 - 05:52 WIB

Trending di Berita