Menu

Mode Gelap
Bangunan di Bantaran Sungai Ilegal, Warga Siap Bongkar Mandiri Guru Honorer Cianjur Geruduk DPRD, Tuntut Pencabutan SK Menpan RB dan BKN Pelayanan Adminduk Akan Hadir di Kecamatan Lagi, Disdukcapil Fokus Persiapan Dua Anak Tenggelam di Cidaun, Cianjur Selatan Audisi Dangdut Academy Cianjur Siap Guncang GGM, Pemkab Optimalkan Potensi Lokal Razia Miras Cianjur: Satpol PP Sita 660 Botol di Enam Kecamatan

Pendidikan

Niat Puasa Ramadhan: Kapan Dibaca, Sekali di Awal atau Setiap Hari? Ini Kata MUI

badge-check


					Niat Puasa Ramadhan: Kapan Dibaca, Sekali di Awal atau Setiap Hari? Ini Kata MUI Perbesar

CIANJURTIMES, Cianjur – Umat Islam di seluruh dunia akan segera menyambut bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah. Muslim dan Muslimah di seluruh dunia mengisi bulan yang penuh berkah ini dengan ibadah puasa selama sebulan penuh. Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang wajib bagi setiap Muslim yang memenuhi syarat, yaitu baligh, berakal sehat, dan mampu.


Agar ibadah puasa sah, seorang Muslim wajib membaca niat puasa Ramadhan. Hal ini sesuai dengan hadis riwayat Abu Daud: “Barang siapa yang tidak berniat puasa sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya.” (HR. Abu Daud No. 2454, Tirmidzi No. 730).


Lantas, kapan sebaiknya niat puasa Ramadhan Muslim ucapkan? Apakah cukup sekali di awal bulan, atau setiap hari?


Perbedaan Pendapat Ulama


Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, menjelaskan bahwa terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai waktu membaca niat puasa Ramadhan. Menurut mazhab Maliki, pengucapannya cukup sekali saja di awal bulan Ramadhan.


“Dalam mazhab Maliki, niat untuk puasa Ramadhan itu cukup muslim lakukan sekali saja, yaitu di awal puasa,” ujar Anwar, mengutip dari Kompas.com, Selasa (12/3/2024).


Namun, tiga mazhab lainnya, yaitu Syafi’i, Hambali, dan Hanafi, berpendapat bahwa niat puasa wajib umat muslim ucapkan setiap malam sebelum fajar. Waktu pengucapan niat pun tidak harus saat sahur, tetapi bisa antara setelah shalat Maghrib hingga sebelum Subuh.


Sikap Bijak dalam Perbedaan


Anwar Abbas mengimbau masyarakat untuk tidak mempermasalahkan perbedaan pendapat ini. Menurutnya, perbedaan dalam masalah ini adalah hal yang wajar dan tidak perlu jadi perdebatan.


“Silakan saja masing-masing akan mengikuti yang mana karena masalah ini memang masuk ke dalam majalul ikhtilaf, yaitu adanya kemungkinan untuk berbeda pendapat,” tuturnya.


Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya toleransi dalam menyikapi perbedaan pendapat terkait ibadah puasa Ramadhan.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Guru Honorer Cianjur Geruduk DPRD, Tuntut Pencabutan SK Menpan RB dan BKN

13 Maret 2025 - 08:24 WIB

guru honorer

Gubernur Jabar Nonaktifkan Kepala SMAN 1 Cianjur Akibat Langgar Larangan Study Tour

27 Februari 2025 - 10:11 WIB

SMAN 1 Cianjur

Larangan Study Tour ke Luar Daerah: Pengusaha Travel Minta Pemerintah Evaluasi Diri dan Tata Destinasi Wisata

25 Februari 2025 - 10:21 WIB

Bunga Bangkai Kebun Raya Cibodas Mekar Perdana di Tahun 2025

18 Februari 2025 - 08:56 WIB

Journalist Goes To School Singgah di Sindangbarang, Ratusan Kepala SD Antusias Ikuti Pelatihan Jurnalistik

17 Februari 2025 - 12:47 WIB

Trending di Berita