CIANJURTIMES, Cianjur – Kasus penemuan mayat perempuan di perkebunan teh Cugenang pada Minggu (26/1/2025) lalu mengungkap fakta mengejutkan. Hasil autopsi menunjukkan korban meninggal dunia akibat kekerasan benda tumpul yang menyebabkan luka parah di wajah, mata, tangan, dan kaki. Hal ini menguatkan petunjuk adanya upaya pembunuhan pada wanita muda asal Cianjur selatan tersebut.
“Selain itu, kami menemukan adanya tanda-tanda kekerasan seksual pada tubuh korban,” ungkap Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto, Selasa (28/1/2025).
Tono menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan forensik, polisi menemukan sperma pada tubuh korban. Hal ini mengindikasikan adanya tindakan pemerkosaan sebelum korban meninggal dunia.
“Kami masih mendalami apakah tindakan seksual tersebut terjadi sebelum atau setelah korban mengalami kekerasan fisik,” tambahnya.
Pihak kepolisian telah melakukan olah TKP secara intensif dan memeriksa sejumlah saksi. “Kami telah mengantongi beberapa petunjuk terkait identitas pelaku berdasaarkan dari rekaman CCTV di lokasi,” ujar Tono.
Ia juga menuturkan, Polres Cianjur terus melakukan penyelidikan dan pengembangan guna membekuk pelaku pembunuhan wanita yang menggemparkan Cianjur ini.
“Saat ini, tim kami sedang bekerja keras untuk segera menangkap pelaku dan mengungkap motif di balik pembunuhan sadis ini.”
Korban, yang diketahui bernama Siti Wahyuni (28), warga Kecamatan Pasirkuda, hilang sejak Sabtu (25/1). Warga setempat kemudian menemukan Jasadnya tergeletak di area perkebunan teh di kawasan Cugenag pada Minggu siang.
Kapolsek Cugenang, Kompol Tedi Setiadi, mengungkapkan penemuan ini terjadi usai kepolisian mendapat laporan warga sekitar pukul 14.00 WIB.
“Warga yang melintas melihat tubuh tergeletak di tepi jalan, di kawasan perkebunan teh. Kemudian warga lapor ke Polsek, langsung anggota datangi lokasi,” ujarnya, Minggu (26/1/2025).(arm)