CIANJUR – Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Cianjur menilai pentingnya kolaborasi pentahelix sebagai kunci keberhasilan.
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) DPPKBP3A Cianjur, Tenty Maryanti menjelaskan, pentahelix merupakan kolaborasi yang melibatkan lima komponen penting, yakni pemerintah, masyarakat, akademisi, pelaku usaha dan media.
BACA JUGA : Fasilitas Nyaman, Perpustakaan Daerah jadi Tempat Favorit Masyarakat Berkegiatan dan Belajar
“Pentahelix sebagai inovasi program akan menjadi kunci keberhasilan,“ ujarnya, Jumat (15/11/2024).
Atas dasar itu, ia mendukung penuh langkah Youth Advisory Group (YAG) Cianjur yang bakal beraudiensi dengan DPRD Cianjur, terkait Perbup Nomor 10 Tahun 2020 tentang Pencegahan Perkawinan Anak.
“Saya berharap YAG Cianjur bisa menjadi aktor sosial yang aktif. Saya juga berharap audiensinya bisa membuahkan hasil dan berdampak maksimal,“ katanya.
Terkait program DPPKBP3A, Tenti mengklaim berbagai kegiatan atau pogram sudah dilaksanakan dan disosialisasi hingga ke tingkat desa.
“Kami telah melaksanakan dan menyosialisasikan program di tiap desa. Kami melibatkan ibu kepala desa, camat, serta ibu-ibu PKK,” pungkasnya.(*)